


Pemdes Piji dan Warga Gelar Kenduri Dalam Rangka Merti Desa Piji Kecamatan Bagelen
Pemdes Piji dan Warga Gelar Kenduri Dalam Rangka Merti Desa Piji Kecamatan Bagelen
Berita Terkait
- Pertemuan Lokakarya Mini Lintas Sektor Puskesmas Dadirejo0
- Segenap Jajaran Kecamatan Bagelen Gelar Apel Rutin Setiap Hari Senin Pagi0
- Sekretaris Kecamatan Bagelen Hadiri Kegiatan MAKESTA IPNU & IPPNU Kecamatan Bagelen0
- Camat Bagelen Hadiri Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan Stunting0
- Camat Bagelen Pantau Kegiatan Penyaluran Bantuan0
- Sosialisasi Alokasi Kursi Bagi Anggota Dewan0
- Apel Pagi Pasca Libur Lebaran 1444 H0
- Penilaian Kampung Cantik Desa Semagung Kecamatan Bagelen0
- Apel Pagi 20 Februari 20230
- Camat Bagelen Menghadiri Acara Merti Desa Durensari0
Berita Populer
- Kementrian Desa Launching Update Aplikasi eHDW, Kecamatan Bagelen Sosialisasikan Kepada Perangkat Desa
- Netralitas Penyelenggara Pemilu Harus Dijaga Dan Dipegang Teguh, Karena Merupakan Modal Sangat Penting Dalam Mengawal Tegaknya Demokrasi
- Ziarah Makam Raden Mas Singo Wijoyo
- Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Bagelen: Dorong Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah 2024
- Rapat Paripurna
- Program Keluarga Harapan ( PKH )
- Sertijab Kades se Kecamatan Bagelen
- PAMSIMAS DESA BAPANGSARI DIBANGUN DENGAN TOTAL ANGGARAN LEBIH DARI 700 JUTA RUPIAH
- Monitoring Desa Soko
- Ziarah Makam di Kayu Lawang

Keterangan Gambar : Kenduri dan Pentas Seni Wayang Kulit Dalam Rangka Merti Desa Piji Kecamatan Bagelen
Bagelen, 11 Juli 2023. Dalam rangka merti Desa, Pemerintah Desa Piji Kecamatan Bagelen beserta warganya menggelar Kenduri dan Doa bersama. Selain kenduri juga diadakan pentas seni Ringgit Purwa. Pentas wayang kulit akan berlangsung semalam suntuk Bersama Ki Dalang Sunarpo Guno Prayitno.
Camat Bagelen bapak Bambang Supriatno, S.Sos berpendapat bahwa kegiatan seperti ini baik untuk tetap dilakukan dan sangat perlu untuk dilestarikan, selain untuk doa bersama untuk keamanan ketentraman Desa dan ungkapan rasa syukur Warga Desa, tetapi juga sebagai sarana pelestarian dan pengenalan tradisi atau budaya leluhur yang penuh nilai ajaran kebaikan kepada generasi muda. Kegiatan ini juga sudah jarang peminat dari kawula muda karena mulai tergerus oleh budaya luar yang kebanyakan tidak sesuai dengan norma yang ada.