Merti Desa Kemanukan Meriah dengan Kehadiran Bupati Purworejo dan Pertunjukan Wayang Kulit
Merti Desa Kemanukan Meriah dengan Kehadiran Bupati Purworejo dan Pertunjukan Wayang Kulit

By Admin 10 Jul 2024, 11:26:23 WIB Kegiatan
Merti Desa Kemanukan Meriah dengan Kehadiran Bupati Purworejo dan Pertunjukan Wayang Kulit

Keterangan Gambar : Merti Desa Kemanukan Meriah dengan Kehadiran Bupati Purworejo dan Pertunjukan Wayang Kulit


Bagelen, 2 Juli 2024. Acara Merti Desa Kemanukan di Kecamatan Bagelen berlangsung meriah pada hari Selasa 2 Juli 2024 Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Purworejo beserta jajaran Forkopimda Purworejo, Forkopimcam Bagelen, dan tamu undangan lainnya. Merti desa ini merupakan salah satu tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh warga Desa Kemanukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan rezeki yang melimpah.

Kehadiran Bupati Purworejo beserta rombongan disambut dengan antusias oleh warga Desa Kemanukan. Bupati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelestarian budaya dan tradisi lokal. “Acara Merti Desa Kemanukan ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan masyarakat dalam melestarikan budaya dan tradisi leluhur. Saya berharap tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Acara tersebut semakin semarak dengan penyuguhan seni tayub, sebuah tarian tradisional yang diiringi musik gamelan. Penampilan tayub yang dibawakan oleh para penari lokal berhasil memukau para tamu undangan dan warga yang hadir. Seni tayub ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada leluhur.

Puncak acara Merti Desa Kemanukan ditandai dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang dipimpin oleh Ki Dalang Bambang Wiji Nugroho. Dengan kepiawaiannya, Ki Dalang membawakan lakon "Sesaji Rojo Suyo" yang sarat dengan nilai-nilai moral dan filosofi kehidupan. Lakon ini mengisahkan tentang pentingnya pengorbanan dan kesetiaan dalam menjalani kehidupan. Para penonton tampak antusias mengikuti setiap adegan yang disuguhkan, terbukti dengan riuh tepuk tangan yang mengiringi penampilan wayang kulit tersebut.

Merti Desa Kemanukan tahun ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga dan memperkuat rasa kebersamaan. Semua pihak yang terlibat berharap agar acara seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya sebagai wujud syukur dan penghormatan terhadap tradisi leluhur.

Dengan berakhirnya pagelaran wayang kulit, rangkaian acara Merti Desa Kemanukan resmi ditutup. Warga pun kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang gembira dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment